Rabu, 23 Februari 2011

Nasi Grombyang




Nasi grombyang adalah sejenis nasi campur yang merupakan makanan khas dari masyarakat Pemalang, Jawa Tengah. Nama makanan ini berasal dari bentuk penyajiannya, yaitu antara isi dan kuah lebih banyak kuahnya sehingga kelihatan bergoyang-goyang (bahasa jawa: grombyang-grombyang, artinya "bergoyang-goyang").
Ramuan nasi grombyang terdiri dari nasi, irisan daging kerbau dan kuah, disajikan dalam mangkuk kecil dan dilengkapi dengan sate kerbau. Ciri khas lainnya dari nasi grombyang terletak pada tempat jualannya yang berupa kuali besar, tempat nasi ditutupi dengan kain merah, diserta penerangan remang-remang lampu templok. Pembeli menikmati hidangan dengan duduk di kursi kecil pendek (dingklik).

Tidak diketahui dengan pasti kapan makanan khas ini mulai diciptakan. Namun menurut penuturan para orang tua di Pemalang, makanan khas nasi grombyang sudah ada sejak tahun 1960-an. Pada waktu itu penjual nasi grombyang menjual dagangannya secara tidak menetap, tetapi berkeliling kampung. Penjual nasi grombyang yang terkenal antara lain H. Warso di Jl. R.E. Martadinata di dekat alun-alun, serta H. Waridin di Sirandu dekat bekas terminal lama Pemalang.

Senin, 21 Februari 2011

Asal Mula Minyak Bumi Utama Bukan dari Bangkai Dinosaurus

Pada tahun 1913, ketika mobil memasuki kehidupan manusia ,The Outing Magazine memberi ulasan tentang sumber tenaga bagi mobil dalam artikel " The Story of Gasoline". Artikel itu menjelaskan bahwa" Kemarin anda menuang jasad dinosaurus dari sebuah kaleng pengukur-yang mudah2an berisi lima galon penuh -ke dalam tanki bahan bakar mobil anda.Gagasan bahwa minyak bumi berasal dati kadal-kadal mengerikan itu bertahan sampai puluhan tahun. Namun ternyata anggapan  ini salah. Sekarang ini, teory utama dari geologi adalah bahwa sebagian besar minyak dunia bukan berasal dari hewan yang berkeliaran di darat melainkan dari organisme kecil di lautan.

Selama berabad-abad, miliaran kehidupan mikroskopik jatuh ke kedalaman yang tak terkena sinar matahari, menghasilkan endapan kental,y ang oleh panas bumi dimasak menjadi minyak bumi. Diperkirakan 95 persen dari minyak bumi dibentuk dilaut.

Produksi minyak bumi dimulai ketika air permukaan menjadi sangat kaya akan kehidupan mikroskopis sehingga sisa-sisa mereka membusuk di laut, yang berakibat penebalan tumpukan lumpur biologis. Bahan2 organik ini kemudian terkubur dengan cepat karena aliran endapan yang berat. Karena beratnya, tumpukan yang semakin besar itu terus menekan lapisan2 terbawah ke dalam bumi, memaksa mereka memasuki zona-zona panas dimana bahan organik diubah menjadi panas bumi.

Proses ini melibatkan sederet panjang reaksi kimia yang perlahan-lahan mengubah molekul-molekul hidup menjadi minyak bumi. Suhu standar untuk pembentukan minyak bumi adalah antara 49 dan 99 derajat Celsius.Semakin dalam,bumi semakin hangat, dan akhirnya suhu meningkat begitu tinggi sehingga bebatuan mencair dan kadang -kadang muncul kembali ke permukaan dalam bentuk ledakan vulkanik.
                                                                                         Disarikan dari majalah Media Kawasan edisi November 2010